Tampilkan postingan dengan label terlambat salat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label terlambat salat. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Agustus 2017

Menyebabkan Orang Terlambat Salat

Menyebabkan Orang Terlambat Salat (Duh, Dosa Tidak, Ya?)

Hal di atas terjadi ketika bulan puasa Juni kemarin ini. Biasaaa, antar tetangga kan memang suka obrol-obrol, mumpar-mampir atau sharing apalah (sungguh?).

Saya sudah agak lupa (lupa melulu banyak dosa nih :'( ) kronologi tepatnya. Bakda maghrib, lepas berbuka puasa, saya mampir ke tetangga. Sepertinya hendak ikut menitip sesuatu. Sebab hampir setiap pagi dia pergi belanja ke warung sayur mayur. Biasanya yang saya titip semisal beli bawang merah, cabe merah, dan tomat. Sebab terkadang di bakul sayur keliling--yang mana lewatnya agak siang--suka kehabisan jika pas butuh.

Tidak tahunya obrolan melompat ke sana ke mari. Dan saya tidak tahu tetangga saya itu ternyata belum salat maghrib. Sampai dia berujar:

"Ehh, saya tuh belum sholat maghrib. Bentar ya?"

Semi shock, saya pun membalas.

"Laahhh, iya atuh sok sholat. Saya pulang dulu."

Sekian menit sampai rumah, azan isya berkumandang. Dan ini ashli (pake shod ^^v) membuat saya ngelamun galau gundah gulana. Keesokannya, saat ada kesempatan nangga lagi--ambil titipan sih agaknya--saya sekalian mencurahkan kegelisahan hati. Betapa sangat merasa bersalahnya saya (deu ya bahasane).

"Si ibu mah, tadi malam pas saya datang kenapa gak duluan bilang belum sholat?" Tutur saya kurang lebih. "Begitu sampai rumah sekian menit, kan itu azan isya. Saya kepikiran si ibu sholatnya sempat gak? Saya berdosa dong nih..."

Si ibu tetangga senyum meringis lihat perwajahan saya berekspresi mengenaskan.

"Hehe, iya emang mepet banget. Begitu salam, eh adzan," responnya, "saya yang salah sih, keasyikan makan ini-itu. Sholat maghribnya di-entar entar. Mestinya jangan, ya?" Dia malah bertanya.

"Saya sering juga sih, pas berbuka, sebab berasa lapar banget, habis takjil langsung lanjut makan nasi." Jujur saya sampaikan. Iya memang begitu. Busui tho yooo, jangan heran tingkat kelaparannya, hehe. "Tapi ala kadarnya saja sih, setengah porsi. Terus jeda sholat dulu. Udah sholat, cemal cemil lagi, atau makan berat lagi. Udah isya juga makan nasi lagi...." Saya tertawa di ujung kalimat. Ngeri juga sih kalau diamati sendiri, 10-15 menit setelah makan masa sudah pengen makan lagi. Sambil mengingat-ingat dan memastikan diri jika saya berdoa sebelum dan sesudah makan.

Tidak mau kejadian hal serupa lagi, saya titip pesan,

"Misal saya datang ke sini pas ibu baru mau sholat, lain kali bilang saja, Bu. Tidak apa-apa. Gampang bisa balik lagi. Daripada saya jadi penyebab orang telat sholat...,"

Iya, terkadang karena sungkan atau merasa tidak enak, kita pilih menerima tamu. Tapi, saya pun misal sudah bersiap hendak salat, lalu tiba-tiba ada yang ketuk pintu, saya temui, tanyakan ada apa. Kalau butuh waktu agak panjang saya sampaikan, "saya mau sholat dulu". Jadi, kepada orang lain pun demikian. Jangan sampai gitu, membuat orang terlambat sholat lagi. Dosa sendiri saja entah sudah seberapa, jangan ditambahi lagi dengan hal-hal seperti tadi atuh lah. Astaghfirulloh.

Diri memang belum baik secara paripurna. Tapi berusaha terus menjadi lebih baik sih sesuatu yang berstatus harus kudu mesti.


Cirebon, Agustus 2017


#ODOP26
#ODOP