Tampilkan postingan dengan label Film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Agustus 2017

3 Novel Negeri Must Go to Movie

3 Novel Negeri Must Go to Movie

Bismillah

Salaam Sobat,

Seperti janji saya di postingan sebelumnya, kali ini saya akan cuap-cuap soal novel asli karangan pengarang Indonesia that I want it goes to movie badly. Hehehe. Versi saya tentu, ya. Baiklah ini dia:

1. Tahta Nirwana
Novel yang berkisah tentang perjalanan, pertempuran dan rumitnya hubungan Sannaha dan Purandara. Dan kisah mereka berkaitan plus bersinggungan dengan Puteri Kerajaan Pasundan, Dyah Pitaloka.

Dengan latar dan setting waktu masa kerajaan Nusantara, seperti Majapahit, novel ini saya bayangankan akan menjadi film bernuansa klasik dan epik yang beda. Lebih seru lagi dan menjadi utuh jika dilengkapi sekaligus dengan novel seri Pitaloka lainnya, yang merupakan sequelnya. Tasaro, penulis novel ini, bahkan sudah apik dalam memilah kata-kata, kalimat untuk dialog para tokohnya, sehingga sangat filmis.

2. Tentang Kamu
Novel karangan siapa? Yup, Tere Liye. Sebuah kisah perjalanan lagi. Seorang Zaman Zulkarnaen mesti menelisik kisah hidup seorang perempuan, yang merupakan klien dari tempat dia bekerja.

Setting yang banyak, berlompatan dari negara ke negara, akan membuat seru film ini nantinya. Dengan nuansa dan tema film petualangan-detektif, kisah Sri Ningsih ini pun layak "dihidupkan".

3. The Road to the Empire
Sebuah novel oleh Sinta Yudisia. Beberapa pembaca senior sastra bahkan sempat mengira jika kisah perjuangan Takudar Khan ini adalah karya penulis luar, bukan penulis dalam negeri. Saya juga sempat baca, dulu novel ini diharap-harap pula agar bisa diadaptasi ke layar lebar. Sayang, konon kendalanya banyak. Semisal, mencari latar yang di sepanjang kisah dominan padang pasir. Tapi agaknya masa-masa sekarang bisa saja ditemukan solusinya. Dengan efek, CGI dan lainnya, saya kira Takudar Khan bisa "dihidupkan". Dan seperti cerita Sannaha, ini pun akan lebih utuh dilengkapi dengan menyertakan juga sequel dan prequel dari novelnya. Saya bayangankan bakal keren banget. Filmnya akan ala Hollywood. Dari sejak pertama membaca ini hingga detik ini, saya tetap kesengsem dan "ngidam" sangat novel ini goes to movie.

So, common para produser, bikin mereka jadi film. Please! ^_^




Cirebon, 10 Agustus 2017

#ODOP9
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia

Senin, 24 Juli 2017

Mengapa Mereka Jadi Film Favorit


7 Hari Tantangan Menulis Basabasi Store (LINE @zog5070k)

Selalu bingung, jika ditanya tentang favorit. Maka, soal film pun saya mesti lama merenung. Mana yang mewakili favorit bagi saya. Baiklah, tanpa berpanjang basa-basi ini film-film favorit saya:

1. Red Cliff
Film tahun 2008 besutan John Woo ini agak sulit dilupakan. Well, yes, saya suka yang beraroma epic. Dan film epic satu ini memang apik dari segi cerita, yang berdasarkan sejarah masa Dinasti Han (kalau tidak salah baca). Alur ceritanya seru dan membuat sport jantung di beberapa scene. Battle of Red yang endingnya menggelitik.



2. Anna and The King
Ini film yang membuat hati gremet-gremet. Yang sudah nonton tentu tahu dan paham apa-bagaimana gremetnya kisah yang diperankan oleh Jodie Foster dan Choy Yun Fat ini. Semacam "kasih tak sampai", "cinta dalam diam", begitulah.



3. From Up on Poppy Hill
Saya pilih judul ini untuk nomer berikutnya. Film berkategori animasi. Tapi lagi-lagi saya suka dengan ceritanya. Ini film animasi Studio Ghibli yang membuat saya tiba-tiba kepikiran ingin menulis, menuangkan kisah dua remaja berayah sama crushing each other dalam bentuk novelnya. Hehe. Kalau seperti ini menyadur kah namanya?

Terakhir, the same thing yang membuat saya in love dengan 3 film di atas adalah apalagi jika bukan karena theme song. Kalau diingat semuanya bernada "nyiur melambai" ternyata. Yah, sedikit membocorkan tipe manusia seperti apa saya ini.

*
Senin, 24 Juli 2017

7 hari tantangan menulis basabasi store
#HariPertama