Tampilkan postingan dengan label Blogger FLP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Blogger FLP. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Januari 2022

Menemukan Kembali Pesona Gua Sunyaragi

 

Menemukan Kembali Pesona Gua Sunyaragi



 www.risalahkiranawinata.blogspot.com



Sempat terlupakan keberadaannya, Gua Sunyaragi yang terletak di Jl. Brigjen Dharsono Kota Cirebon pernah mengalami masa “tidak terurus”. Bersyukur, aset budaya sekaligus peninggalan sejarah yang menjadi salah satu ikon Kota Cirebon ini berhasil diaktifkan kembali sebagai tempat tujuan wisata.




 Ketika berkunjung ke Gua Sunyaragi, kita akan menemui betapa kesan agamis dan mistis masih kental terasa. Cirebon tumbuh sebagai satu wilayah di Jawa Barat dengan beberapa peran dan pengaruh kebudayaan. Sebut saja Arab, Tiongkok dan Melayu atau nusantara itu sendiri. Sehingga dalam bangunan-bangunan bernilai sejarah dan juga sikap-sifat yang tercermin dalam  kebudayaan, unsur tadi pun melekat bersamaan. Dari Arab, semua akan mafhum jejak islam membekas kuat di sini. Sebutan Cirebon sebagai Kota Wali lebih dari cukup menjadi saksi.










Dari Tiongkok, jejak yang paling kerap ditemukan adalah berupa peninggalan porselen-porselen cantik. Dengan aneka bentuk seperti mangkuk, piring kecil, teko-teko, cangkir-cangkir berbagai ukuran hingga guci-guci yang digunakan sebagai tempat penyimpanan. Tidak ketinggalan dengan segala macam gerabahnya. Perangkat alat-alat tersebut tentu saja menjadi spesial bukan semata sebab bentuknya. Namun, dikarenakan motif atau gambar-gambar yang menghiasi alat-alat makan, minum pun perjamuan itu. Semua mata yang memandang pasti setuju, jika daya tarik pada porselen itu adalah lukisan-lukisan alam negeri Tiongkok yang mengabadi di sana. Membuat siapapun yang melihat turut membayangkan indahnya suasana di sana. Dalam bahasan lain, hal ini merupakan cara apik bangsa Tiongkok saat itu untuk mengenalkan pada dunia tentang mereka dengan menjadikan porselen khasnya sebagai pemikat dan penarik perhatian. Dan kemudian berimbas pula pada pola kegiatan masyarakat Indonesia, pada tulisan ini Cirebon khususnya. Hingga sekarang, kerajinan membuat gerabah dan menjadikannya sebagai komoditas ekonomi daerah.











Dari unsur Melayu atau nusantara, kita akan sangat mengenal saat menemui gapura-gapura. Coba sekarang bayangkan, bagaimana bentuknya? Di benak pembaca dengan sendirinya akan muncul dua pilar batu bata yang tampak seperti sayap itu. Rata-rata gapura atau gerbang hampir setiap bangunan wilayah Jawa di Indonesia kurang lebih memiliki pola yang sama, biasanya hanya asda perbedaan sedikit di bagian lekukan-lekukan.






Gua Sunyaragi tengah dikunjungi wisatawan dari Jepang

 

Kembali mengunjungi Gua Sunyaragi yang bernama lengkap Taman Sari Gua Sunyaragi, kita akan mengagumi bangunan luas dengan gua-gua tersebar tersebut, merupakan gabungan dari berbagai unsur-unsur kebudayaan negeri lain. Para wali, leluhur pun hingga para Sultan penguasa dahulu sangat tahu menempatkan diri bagaimana berterimakasih dan memberi kesan timpal balik pada kehadiran orang dari luar. Tentunya dengan tetap mempertahankan jati diri bangsa sendiri yang sesungguhnya.



Tempat Favorit saya
letaknya seolah di depan, tapi justru ini adalah bagian depan yang sesungguhnya


Dinu KW

Cirebon, 10 Januari 2022


Jumat, 24 Desember 2021

Tentang Jiwa Petualang

Tentang Jiwa Petualang


Ketika dalam beberapa test, entah yang dilakukan di masa dulu saat-saat masih sekolah ataupun sekarang, hasil yang kerap muncul salah satunya adalah tentang bahwa saya petualang, bahwa saya senang  bertualang dan semacamnya.



Barangkali memang itulah jiwa yang tersembunyi. Bagaimana prakteknya? Kondisi fisik saya lebih banyak tidak mendukung. Makanya mungkin citra diri sebagai petualang itu lebih berupa jiwa yang berkelana. Sementara raga lebih sering tak ke mana-mana.


Dalam kegiatan menulis, saya juga tipe yang suka "berkelana" dari jenis tulisan satu ke lainnya. Banyak maunya memang si aku ini. Mulai dari ingin jadi penulis fiksi hingga non-fiksi. Lalu tergoda juga untuk menulis blog. Sungguh lumayan lama vakum menulis di sana, meski isinya masih gado-gado tak tentu, tapi tetap saja selalu muncul rasa rindu.


Sampai ketika ada Blogger FLP rasanya mengusik ingin menantang diri kembali. Terlebih saat ini saya aktif sebagai anggota FLP Cirebon. Dengan menulis blog, menjadi blogger FLP atau apapun, saya masih ingin meraih dan menemukan asa, mewujudkan jiwa petualang dan pengelana yang masih duduk merangkul lutut di sudut sana.


#BloggerFLP

#BloggerFLPOke