Rabu, 16 Desember 2015

[RESENSI] Rahasia Pelangi

Rahasia PelangiRahasia Pelangi by Riawani Elyta
My rating: 4 of 5 stars


Judul buku: Rahasia Pelangi
Penulis: Riawani Elyta dan Shabrina Ws
Penerbit: GagasMedia
Cetakan, tahun terbit: Pertama, 2015
Tebal: x + 326 halaman
ISBN: 979-780-820-3

:: Dua Konflik di Tesso Nilo ::

Anjani memiliki trauma masa lalu tentang gajah, kala masih anak-anak. Dan bertahun kemudian, saat dia beranjak dewasa, untuk membunuh traumanya, Anjani justru memutuskan menjadi seorang mahout. Dan Chay, salah satu mahout senior asal Thailand yang pendiam mengetahuinya juga. Bahkan telah diam-diam memerhatikan Anjani, sedari mereka bertemu pertama kalinya di Way Kambas.

Sama sekali tak ada rasa dari Anjani untuk Chay, tapi sejak ia membantu Chay menangani Rubi—gajah betina--yang hendak melahirkan pandangannya berubah. Bodohnya, Anjani tidak kunjung menyadari atau mau mengakui rasanya sendiri. Hingga satu rombongan kecil dari CWO (Change World Organization) berkunjung ke Tesso Nilo dengan tujuan survey untuk Forest Camp yang akan mereka adakan. Dan Rachel salah satu dari rombongan itu anehnya bisa cepat akrab bahkan setiap hari semakin dekat dengan Chay (hal. 98-103). Lalu Anjani malah semakin menjauhi Chay, juga lagi-lagi tanpa dia sadari, Rachel yang blasteran itu pun dia benci.

Membaca Rahasia Pelangi yang ditulis duet ini membuat saya bolak-balik membuka kertas termasuk mengamati lamat-lamat halaman ucapan terima kasih. Penasaran dengan bagian mana ditulis oleh siapa. Sebab dari penuturunnya tidak terlihat beda. Dari 'simbol' dedaunan dan atap tenda sirkus-lah, akhirnya dengan sok tahu saya simpulkan Riawani menulis bagian Rachel, sedangkan Shabrina bagian Anjani. Ya, novel ini memiliki dua sudut pandang penceritaan: Anjani dan Rachel.

Banyak hal yang membuat mata pun hati menghangat dari Rahasia Pelangi ini. Terlebih pada paragraf-paragraf yang mendeskripsikan perilaku gajah. Seperti saat Beno mengulurkan belalai, menepuk lembut kepala Anjani, menaburkan daun kering ke atas kepalanya, kala gadis itu dilanda resah. Benar-benar membuat saya ingin bersahabat juga dengan gajah.

Selain konflik hati Anjani, Rahasia Pelangi juga mengisahkan tentang konflik antara gajah-manusia. Saya bahkan secara khusus (didorong rasa ingin tahu) googling tentang Tesso Nilo. Konflik itu memang sering terjadi dan sudah sejak lama. Setting waktu novel ini pun di halaman awal-awal disebut pada tahun 2012. Dan image bagaimana iring-iringan Tim Flying Squad menghalau gajah liar berlatar hijaunya hutan pun dapat terbayang.

Dengan plot konflik itu juga, Rachel mengalami kecelakaan: diserang gajah liar. Anjani yang merasa bertanggung jawab akan kejadian itu, diliputi bersalah terus menerus.

Saya pikir, barangkali novel ini bisa dihadiahkan kepada para mahout di Tesso Nilo. Karena jika saya menjadi salah satunya, merupakan hal yang sangat berharga sekali bila keseharian kami bisa tertuang dalam novel.

Ah, kembali ke kisah Anjani dan Rachel, bagaimana akhir dari konflik hati mereka? Siapa yang kemudian bersama Chay? Konon, cinta jatuh tak pernah terlalu jauh .... (potongan quote di sampul muka novel) :)


Sleman, 11 Desember 2015


View all my reviews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar