Sabtu, 07 Maret 2015

Ada Lelah

Tatkala hati memecah belah
pada setiap serakan
Kubiarkan
Sepenuhnya gempita luluhkan
dengan segenap aliran darah
kau, dia
atau aku sendiri,
menguliti setiap lapisan ari
tanpa dapat dihenti

Duhai,
apalagi yang kan disisakan?
Dari selembar hakiki:
dalam kering maupun gersang,
pada rintik ataupun derasnya hujan,
yang tersimpan memori Juni
Bahwa ia milikku,
sampai berlelah-lelah:
Kau, dia, mereka
aku seorang punya

#RePost #hujanjuni
Sleman, Juni 2014

KALAU GALAU



kemarilah,

ungkapkan rasa di hatimu

atau

pabila lidah itu kelu

juga ada sungkan di benakmu

temui pena, tuliskanlah


tak jua hilang gulana?


menangislah saja

sepuas kau mampu

di hadapan Robb-mu



Sleman, 6 Maret 2015 || 5:55 PM

*Re-Post


sebab

#GALaU - God Always Listening and Understanding

copas tagline salah satu RM yang pernah dihampiri :)

Jumat, 06 Maret 2015

Seucap Diksi Memulai


Banyak yang hendak menjadi penulis, belakangan. Dengan berbagai sebab dan alasan. Maka, pertanyaan sederhana ini pun muncul. Bukan kepada sesiapa, teruntuk diri sendiri.

Mengapa aku menulis?

Aku menulis dengan banyak harap: agar terlepas segala bentuk kecamuk di tempurung kepala, melepasnya, memunculkan dan menghasilkan energi baru yang lebih positif. Agar dapat berbagi meski barangkali sedikit sekali (entah tangis, tawa, atau sebatas senyum simpul saja). Agar bisa memberi manfaat walau itu sekelebat.

Aku menulis maka aku ada. Bermula dari sini hingga ke sana.
Aamiin.


:)


Sleman, March 6th 2015

The Beginning

Mentari bersinar lagi
hangatkan suasana pagi
sinar seterang beri harapan
pada gelagap hati setiap insan

Semua asa; semua cita
kami gantungkan pada-Mu saja
dengan semangat membara tegap
langkahkan kaki menuju-Mu gegap

Robb ..., ridhoilah tiaptiap jejak jari-tangan dan kaki
mencari halalnya rizki
ampuni noktah senoktah noda di hati
kala taubat mengiringi


Sleman, 6 Maret 2015 || 6:56 AM