Kekurangan dan kelebihan adalah hal pasti yang
dimiliki manusia. Sebagaimana peribahasa menyebut: Tak Ada Gading yang Tak
Retak. Barangkali untuk satu atau hingga dua hal tertentu masing-masing manusia
tak ada kemampuan di sana. Tapi pasti dan selalu ada yang dapat ia lakukan, ia
kuasai di bidang lain, entah hanya sedikit.
Begitupun, Din. Dikenali dengan tubuh kecil, rapuh,
kesan tidak mampu melakukan dan menyelesaikan apapun, APAPUN, sudah kadung
melekat pada dirinya. Tapi meski demikian dengan segala kekurangannya ia bahkan
sempat diminta untuk menjadi tenaga pengajar pembantu mata pelajaran Bahasa
Inggris.
Ia terima tawaran itu. Mendengar di sekolah
tersebut, anak-anak hanya bebas tak tentu belajar apa bila tiba jadwal
pelajaran Bahsa Inggris. Disebabkan tak ada pengajar. Sempat ada yang
menyanggupi, sayang tak mengisi kelas sebagaimana mestinya. Awalnya, Din memang
tak terlalu menyukai anak-anak. Bukan karena apa, tapi karena ia tak pandai
berbasa-basi menghadapi anak-anak. Dia terlalu kaku.
Dan memiliki kegiatan baru yaitu menemani
murid-murid sekolah dasar belajar Bahasa Inggris rupanya membantu ia kenal
lebih dekat dengan sosok anak-anak. Selama mengajar Din senang mengikut
sertakan murid-murid sekolah tempat dia belajar mengjar pada lomba-lomba. Meski
harus melatih mereka dengan ekstra karena tak pernah berpengalaman dalam
mengikuti lomba sejenis sebelumnya. Din semangati murid-murid: walau mereka
berasal dari sekolah yang bukan dikenal favorit, mereka sama-sama memiliki
kesempatan. Asal berlatih tanpa lelah dan bosan. Juga tak usah sedih bila hasil
akhirnya mereka tak mendapatkan apa-apa. Pengalaman yang mereka dapat justru
lebih berharga untuk masa-masa akan datang. Saat mereka dewasa barangkali. Kala
sudah keluar dari sekolah sederhana itu.
Tak ada apresiasi pula dari guru-guru lain bahkan
sang Kepala Sekolah. Tapi Din tetap melatih mereka, memberi tambahan ilmu
Bahasa Inggris yang tak seberapa. Tak disangka, setelah sekian minggu berlatih
di sela-sela waktu istirahat, kelompok yang mewakili sekolahnya berhasil
memenangkan lomba. Menjadi juara 1 sekota bahkan. Prestasi itu menjadi
penyemangat anak-anak lain. Bahwa siapapun kita asal mau berusaha pasti
memperoleh apa yang dicita-citakan. Manusia semua sama. Sama-sama dianugerahi
otak dan kemampuan masing-masing. Maka percaya dirilah terhadap potensi yang
dimiliki diri sendiri apakah itu dalam bidang olahraga, akademik ataupun
kesenian. Karena dalam diri masing-masing, Alloh sediakan kelebihan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar