Mencemburui Ibadah Orang Lain
Kumelihat sekumpulan orang, gurat kefanaan dunia tak kentara di keningnya. Berona segar sekaligus tegar, itu yang ada di wajah mereka. Sama berpeluh, sama bermata lelah, sama menguapnya. Tak sama suara rongga saat mengeluarkan si uap: mulutku ber"kaaak" terbuka lebar lalu sebulir dua, air menitik di sudut kornea. Sedang mereka, ada gerak punggung tangan yang sigap menutupnya.
Kumelihat sekumpulan orang, kekecewaan tak pernah hinggap lama di hatinya. Berpanjang-lebar pakaian, gamis, jilbab mereka. Tak berkeras ingin lekukan dada, pinggang dan pinggul dipuja-puji siapa juga. Tak beralasan sebabkan gerak menghambat. Sama bekerja, sama mencari rupiah. Tak sama gelombang di ubun-ubunnya. Kepala dan kepalanku tak pernah merasa cukup, merasa harus bisa mengendalikan hingga akhir. Sedang mereka, merasa cukup dengan yang dicoba, lalu melepas, berpasrah perihal akhirnya.
Aku cemburu pada mereka.
Cirebon, Agustus 2017
#ODOP28
#ODOP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar